Sang Pemimpi adalah novel kedua dalam tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada Juli 2006. Dalam novel ini, Andrea mengeksplorasi hubungan persahabatannya dengan dua anak yatim piatu, Arai Ichsanul Mahidin dan Jimbron, serta kekuatan mimpi yang dapat membawa Andrea dan Arai melanjutkan studi ke Sorbonne, Paris, Prancis. Dalam novel Sang Pemimpi, …
Tahun 2019 diterbitkan novel Laskar Pelangi edisi ke-50. Karya-karya original Hirata dalam Bahasa Indonesia (sampai tahun 2019) yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Buku Besar Peminum Kopi, Sebelas Patriot, Ayah dan Sirkus Pohon, Orang-orang Biasa. Hirata aktif memberi kuliah creative writing di universitas dalam dan luar negeri, serta mempromosikan minat membaca, menulis dengan mendirikan museu…
Andrea Hirata adalah pemenang pertama penghargaan sastra New York Book Festival 2013, untuk The Rainbow Troops, Laskar Pelangi edisi Amerika, penerbit Farrar, Straus & Giroux, New York, kategori general fiction, dan pemenang pertama Buchawards 2013, Jerman, untuk Die Regenbogen Truppe, Laskar Pelangi edisi Jerman, penerbit Hanser Berlin. Dia juga pemenang seleksi short story majalah sastra terk…
John Musiciante kehilangan gitarnya karena ulah kriminal amatir. Hidup pria itu langsung luluh lantak. Bagi musisi legendaris seperti dirinya, gitar itu punya nilai sentimentil yang tak bisa digantikan dengan uang sebesar apa pun. Pada saat itulah, Brianna dan Bottomwise, detektif kenamaan yang cerdik dan karismatik, terlibat ke dalam pusaran arus pencarian gitar legendaris yang penuh kejutan.
Novel Ayah menceritakan tentang tokoh Sabari, seorang lelaki yang berperawakan kurus, muka berantakan, telinga macam cantelan wajan, yang mencintai seorang perempuan cantik bermata indah dan berlesung pipi dalam bernama Marlena
Kisah apik Laskar Pelangi dimulai di desa Gantung di Belitong. Sekolah Muhammadiyah, sebuah sekolah miris, sedang memulai tahun ajaran baru. Miris karena gedungnya sudah sangat tua dan bisa rubuh kapan saja. Miris karena di malam hari gedungnya dipakai jadi kandang ternak. Miris karena atapnya yang bocor dan lebih miris lagi kapur basah saja harus dijemur lagi karena tak ada dana untuk membeli …