"Exploring Social Psychology succinctly explores social psychological science and applies it to contemporary issues and everyday life. Based on the bestselling text, Social Psychology by David Myers, the book presents 31 short modules - each readable in a single sitting - that introduce students to such scientific explorations as love and hate, conformity and independence, prejudice and helping…
Tenas Effendy adalah seorang kurator yang teliti, peneliti yang tunak, dan budayawan yang jenius. Ia adalah seorang maestro yang mengukuhkan pancang Melayu, tidak hanya di Riau dan Kepulauan Riau, tetapi juga di negeri tetangga. Generasi saat ini beruntung memiliki Tenas Effendy yang telah memberi sumbangan besar bagi khazanah Melayu. Ini merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya.
Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan d…
Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan mo…
Gugu adalah gunung berapi. Akhir-akhir ini, ia terlihat kurang sehat. Udara mulai terasa panas. Hewan-hewan tampak gelisah dan berlarian. Orang-orang di sekitar juga terlihat panik. Wah, ada apa dengan Gugu, ya? Yuk, ikuti cerita selengkapnya.
Alkisah, pada zaman dahulu kala di Pulau Banda hiduplah sepasang suami istri. Sang suami bernama Andan dan sang istri bernama Dalima. Andan dan Dalima hidup saling mengasihi dan hidup bergotong royong. Pasangan suami istri itu tinggal di Gunung Kumber. Pada saat itu, Gunung Kumber juga dikenal dengan nama Gunung Kulit Cipu, Gunung Bendera, dan Gunung Sarua.