Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan d…
Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan mo…
Gugu adalah gunung berapi. Akhir-akhir ini, ia terlihat kurang sehat. Udara mulai terasa panas. Hewan-hewan tampak gelisah dan berlarian. Orang-orang di sekitar juga terlihat panik. Wah, ada apa dengan Gugu, ya? Yuk, ikuti cerita selengkapnya.
Alkisah, pada zaman dahulu kala di Pulau Banda hiduplah sepasang suami istri. Sang suami bernama Andan dan sang istri bernama Dalima. Andan dan Dalima hidup saling mengasihi dan hidup bergotong royong. Pasangan suami istri itu tinggal di Gunung Kumber. Pada saat itu, Gunung Kumber juga dikenal dengan nama Gunung Kulit Cipu, Gunung Bendera, dan Gunung Sarua.
Konon tersebutlah wilayah Kutai tepatnya di Dusun Jaitan Layar semua orang hidup senang. Mereka merasa damai dengan hasil buminya. Akan tetapi, ada kesedihan yang dirasakan oleh Kepala Dusun Jaitan Layar. Ia telah memiliki wibawa, memiliki kehormatan, dan kekayaannya lebih dari cukup. Akan tetapi, sayang, dalam rumahnya terasa sepi. Sudah berpuluh tahun tiada terdengar tangis bayi di rum…