Electronic Resource
Ketika Cinta Bertasbih
Tersebutlah bahwa Azzam adalah mahasiswa Indonesia di AlAzhar, yang belajar disana kerena berhasil memperebutkan beasiswa dari Departemen Agama (Depag). Ia adalah prototype anak Indonesia yang pintar, cerdas, dan bersahaja, namun lahir dari kalangan keluarga pas-pasan: jadi, sangat khas Indonesia Kecerdasan Azzam kian terbukti tatkala ditahun pertama menimba ilmu di AlAzhar ia memperoleh predikat jayyid jiddan (istimewa), dan oleh karenanya ia mendapat beasiswa dari majlis A'la Namun ditahun kedua, Ayahnya di Indonesia meninggal dunia karea kecelakaan. Sepeninggal ayahnya, ibunya sering sakit-sakitan. Padahal di Indonesia, ketiga adik perempuannya belum bisa diharapkan membantu ibunya karena baru beranjak gede. Yang seharusnya membantu ibu dan adik-adiknya di Indonesia adalah dia. Sebab adalah sulung di keluarganya. Azzam menyadari posisi itu. Maka saat itulah ia mengalihkan konsentrasinya. Dari belajar ke bekerja. Ia diCairo untuk bekerja sambil belajar. Pekerjaan yang dilakukan Azzam untuk menghidupi keluarganya di Indonesia adalah berbisnis tempe dan bakso. Ia berkonsentrasi penuh dengan pekerjaannya. Hasilnya,sungguh luar biasa. Sejak itu prestasinya menurun. Beberapa kali tidak naik tingkat. Padahal, ia sudah sembilan tahun di Mesir, tapi masih juga belum lulus S.1. Meskipun pada akhirnya lulus juga dengan predikat tidak mengecewakan, jayyid. Namun disisi lain, di belahan Indonesia, keluarganya, yakni adik-adiknya sukses berkat motivasi dan biaya hidup darinya. Adiknya pada "menjadi orang". Yang bernama Husna berhasil menjadi psikolog dan penulis terbaik nasional. Yang bernama Lia sudah lulus PGSD, dan menjadi guru favorit di SDIT Al Kautsar Solo. Dan siBungsu Sarah, tengah hampir khatam menghafalkan Al-Qur'an diPesantren Al-Qur'an diKudus. Dan soal bagaimana cerirta selengkapnya, berikut pernak-pernik cinta yang menjadi bumbu sebuah novel khas Kang Abik, alangkah baiknya jika anda baca sendiri dwilogi Ketika Cinta Bertasbih.
Tidak tersedia versi lain